GenPI.co 
GenPI.co - Kerumunan warga di tengah pandemi covid-19 saat menyambut kunjungan Presiden Jokowi di NTT masih menjadi perbincangan hangat, bahkan bisa membuat Kapolri terpojokkan.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menjelaskan, eks Imam Besar FPI Habib Rizieq ditangkap polisi dan hingga kini masih ditahan karena menimbulkan kerumunan massa.
BACA JUGA: Bicara Soal Kerumunan, Pakar Top Ini Bikin Jokowi Terpojok
Selain itu, Kapolda Metro Jaya dan Jawa Barat dicopot akibat adanya kerumunan massa simpatisan HRS.
Dirinya pun menghubungkan kasus yang terjadi antara Habib Rizieq dengan Presiden Jokowi.
"Lalu bagaimana dengan kerumunan massa yang dilakukan Jokowi, apakah Kapolda NTT akan segera dicopot dari jabatannya oleh Kapolri?" jelasnya dalam keterangan kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.
Neta sangat menyakini bahwa Kapolri tidak akan berani mencopot Kapolda NTT dan menangkap Jokowi seperti halnya kasus kerumunan simpatisan HRS.
"Kapolri Listyo Sigit Prabowo di saat uji kepatutan di Komisi III boleh saja mengatakan di eranya 'hukum tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas'," ujarnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
