Mendadak Komunikolog Top Sebut 'Benci', Ikut Seret Nama Jokowi

Mendadak Komunikolog Top Sebut 'Benci', Ikut Seret Nama Jokowi - GenPI.co
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Foto: Instagram @jokowi.

Selain itu, juga harus kontekstul serta mengkorelasikan dengan seluruh simbol non-verbal yang menyertai diksi "benci" itu sendiri.

"Misalnya, intonasi suara dan ekspresi wajah Jokowi saat itu. Bahkan, termasuk pandangan beberapa pembantu Jokowi yang menyusul berikutnya, utamanya respon dari Menteri Perdagangan yang mengatakan, mengaku salah," jelasnya.

Merujuk pada rangkaian kata sebelum dan sesudah diksi 'benci' dan seluruh rangkaian simbol non-verbal yang menyertai dari sudut konotatif. Diksi "benci" dapat dimaknai menomorduakan produk luar dari pada dalam negeri.

Dengan kata lain, kalau barang atau jasa belum tersedia di Indonesia, barulah bisa dapat membelinya dari luar negeri. Saat ini yang tersedia dari luar negeri adalah vaksin Covid-19.

"Saya menghimbau, kita sebagai warga negara agar lebih menangkap makna holistik (tersirat) dari sebuah narasi daripada makna harafiah. Dengan demikian, ruang publik menjadi lebih tercerahkan," terang Emrus.

BACA JUGA: Hasil KLB Demokrat Terungkap! Moeldoko Bakal Gantikan AHY

Dia menyarankan agar juru bicara kepresidenan dapat segera merespon dengan menyampaikan narasi pemaknaan konotatif dari diksi "benci", agar publik tercerahkan dari pandangan yang berbasis pemaknaan denotatif linear itu.

"Sayangnya, sampai saat ini, para Jubir belum menyampaikan pendapat sejenis itu. Mengapa? Boleh jadi, saya berhipotesa, karena para jubir bukan dari ilmuan komunikasi (Komunikolog)," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya