
GenPI.co - Pakar Telematika Roy Suryo mendadak menyoroti pernyataan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini.
Hal tersebut diungkapkan Roy Suryo dalam cuitan di akun Twitter @KRMTRoySuryo2.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Subianto Beber Fakta Amien Rais, Bikin Kaget
Roy Suryo blak-blakan menyoroti pernyataan Didik J. Rachbini yang memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan utang mencapai Rp10.000 triliun di akhir masa jabatannya.
Sebelumnya, menurut Didik J. Rachbini bahwa besaran utang tersebut berasal dari utang pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Didik J. Rachbini memprediksi besaran utang tersebut diduga berdasarkan catatan pemerintah hingga Februari 2021 mencapai Rp6.361 triliun.
Berdasarkan informasi sebelumnya, BUMN memang mencatatkan utang Rp2.140 triliun per kuartal III 2020 lalu dan total utang mencapai Rp8.501 triliun.
BACA JUGA: Kaum Ibu Takut Pakai MSG alias Micin, Ternyata Ini Faktanya
"Ini belum selesai pemerintahannya, kalau sudah selesai diperkirakan menjadi Rp10.000 triliun utang di APBN," jelas Didik J. Rachbini.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini pun menyinggung pernyataan Didik J. Rachbini tersebut dengan menyeret nama peramal Mbak You.
"Soal ‘Ramal Meramal’ begini, dulu Mbak You pernah mau dipolisikan dan akhirnya ‘Merevisi Ramalan’-nya," jelas Roy Suryo, Kamis (25/3).
Peramal Mbak You memang pernah meramal bahwa tahun 2021 akan ada pergantian Presiden.
Namun, pernyataan tersebut kemudian direvisi oleh Mbak You bahwa yang dia maksudkan pergantian Presiden akan terjadi pada tahun 2024.
Oleh sebab itu, Roy Suryo menganggap bahwa apa yang dinyatakan oleh Profesor Didik J. Rachbini itu akan direvisi dikemudian hari.
"Tapi sekarang, apa iya Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof Didik J. Rachbini akan (dipolisikan) dan akhirnya merevisi juga? Ambyar," jelas Roy Suryo.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News