Filsuf itu mengatakan bahwa insiden bom di Makassar dan pengadilan Mantan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) merupakan dua hal yang berbeda.
Namun, saat ini publik melihat bom di Makassar sebagai upaya untuk menutupi pengadilan HRS yang berlangsung di hari yang sama.
BACA JUGA: ICJR Desak DPR Segera Beri Kompensasi Korban Bom Gereja Katedral
“Itu dua hal yang terpisah dan dua-duanya harus adil. Belum apa-apa, pemerintah sudah bikin narasi bahwa itu adalah Islam radikal. Itu memang latar belakang si pengebom, tapi hal itu jangan dijadikan tukar tambah isu,” paparnya. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News