.webp)
"Sejak awal saya sudah menyarankan itu (Moeldoko mundur dari jabatan KSP) karena kita tidak mau presiden terseret-seret dalam polemik internal Demokrat," jelas Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (1/4).
Ahmad Ali pun membeberkan, Moeldoko perlu mundur dari jabatan Kepala KSP agar bisa fokus mengurusi urusan internal Partai Demokrat.
Pasalnya, ia juga menilai polemik Partai Demokrat masih belum berakhir.
"Karena saya yakin polemik ini akan semakin berkepanjangan," ungkap Ahmad Ali.
Permintaan serupa juga diungkapkan pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
"Keputusan Yasonna ini menurut saya membuat Pak Moeldoko tidak memiliki pilihan lain selain mengundurkan diri sebagai kepala KSP," kata Hendri Satrio, kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).
Menurut Hendri Satrio, Moeldoko harus mundur dari KSP demi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Karena bila beliau (Moeldoko) tidak mengundurkan diri, ini akan menjadi beban tersendiri buat Jokowi, sebagai orang terdekat yang memimpin kantor kepresidenan, staf kepresidenan," jelasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News