
Namun, ia mengaku kesal setelah Najwa terus-terusan menyinggung tentang hal itu. Bahkan, Munarman menyebut jika Najwa bersikap provokatif lantaran memberikan dirinya pertanyaan jebakan.
Memang, Munarman membenarkan bahwa dirinya hadir dalam acara tersebut. Namun, ia menegaskan kehadirannya tersebut bukan untuk membaiat, melainkan memenuhi undangan sebagai pengisi seminar.
"Sebenarnya waktu di Makassar itu kalau mau jujur, secara intelijen saya pikir pasti adalah intel di situ pasti dia mendengar apa ucapan saya. Saya mau katakan di Makassar itu ada dua acara saya diundang oleh Ketua FPI Makassar dalam acara seminar di Sekertariat FPI dan di situ tidak ada baiat," jelas Munarman.
"Saat datang saya diundang (seminar) di kota Makassar (tidak tahu ada baiat) karena materi saya menarik saya ditawari besok masih ada lagi katanya ikut lah saya di situ. Saya kira itu sama tidak tahunya ada itu (baiat). Saya tidak tahu," lanjutnya.
Sekali lagi, ia menegaskan kabar yang menyebut dia dengan sengaja datang ke acara pembaiatan ISIS sama sekali tak benar.
Setelah memberikan penjelasan, Najwa pun memberikan pertanyaan kepada Munarman. Ia bertanya apakah Munarman pernah menyampaikan klarifikasi serupa kepada polisi.
Namun, Munarman justru terlihat kesal dan tak terima dengan pertanyaan Najwa.
"Perbuatan saya itu apakah tindakan pidana? Kenapa saya harus klarifikasi?" kata Munarman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News