Catatan Dahlan Iskan: Rara Mandalika

Catatan Dahlan Iskan: Rara Mandalika - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Ada yang mengecam kejadian Rara di Mandalika itu telah menimbulkan citra Indonesia seperti negara primitif.

Kalau kecaman itu datang dari para ilmuwan, mungkin sulit dilawan. Tapi, karena kecaman itu datang dari kalangan Islam, banyak juga yang menyerang balik: orang Islam minta hujan lewat salat dan doa secara Islam, Rara mencegah hujan juga lewat doa agama Rara. Apa salahnya.

Ada juga tokoh yang sebenarnya sudah berusaha ”menenggelamkan” diri dari Rara maupun dari hiruk pikuk Mandalika –tapi tidak bisa tenggelam begitu saja.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tesla: Tuhan Matahari

Ia sangat berjasa dalam merintis sirkuit Mandalika. Ia pantas duduk di deretan kursi VIP –bahkan VVIP. Tapi, ia memilih duduk jauh di tempat penonton umum.

Sudah banyak yang merayunya: agar mau pindah ke kursi depan. Sejajar dengan para pimpinan negara. Ia bergeming.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan Rusia vs Ukraina: Perang Terigu

Ia bersikukuh duduk di kursi umum. Ia merasa sudah bukan siapa-siapa. Ia sudah menjadi warga Lombok biasa.

Di zona B itu ia duduk bersama istri dan anak-anaknya. Ditemani para alumnus Al-Azhar, Kairo. Sebanyak 350 orang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lapangan Kerugian

Mereka lagi kumpul di Lombok. Ia adalah ahli tafsir Qur’an –yang juga hafal Qur’an– lulusan Al-Azhar. Sampai mendapat gelar doktor di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya