GenPI.co 
“Semoga bisa menjadi wadah untuk memotivasi teman-teman difabel lainnya dan juga menunjukkan keterbatasan bukan alasan untuk tidak berprestasi,” tuturnya.
Pelatih 29 tahun itu sudah malang melintang di dunia sepak bola, baik saat masih menjadi pemain maupun seorang pelatih.
Menjalani karier sebagai pelatih di Indonesia, Timor Leste, hingga Brunei Darussalam, Bayu berambisi membawa Timnas Amputasi bersaing dengan negara kuat lainnya di Piala Dunia Amputasi 2022.
BACA JUGA: Timnas Amputasi Indonesia Masuk Piala Dunia, Ini Harapan Menpora
Memulai perjalanan kepelatihan di tingkatan SMA dengan memberikan coaching clinic, kini Bayu sudah mendapatkan beberapa pencapaian yang cukup mumpuni.
Pada 2018, dia mampu membawa Assalam FC menjuarai kasta kedua (Champions Segunda) liga Timor Leste dan praktis membawa klub tersebut ke Liga 1 Timor Leste.
BACA JUGA: Menpora Berkomitmen untuk Terus Dukung Timnas Amputasi Indonesia
Selain itu, dirinya juga berhasil finish sebagai peringkat keempat Liga 3 Zona DKI Jakarta saat menangani Persija Barat (Jakarta Barat) 2021 lalu.
Tidak hanya ke Timor Leste, Bayu juga sempat turut serta dalam coaching clinic Project Ikan Pusu di Brunei Darussalam pada 2017.
BACA JUGA: Timnas Indonesia Jadi Kuda Hitam di Piala Dunia Amputasi
Kini, tergabung di dalam INDOONE SPORTS, Bayu dipilih untuk menjadi nahkoda Timnas Amputasi Indonesia mengarungi kerasnya ajang Piala Dunia Amputasi 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
