Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Kanjuruhan Mangindaan

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Kanjuruhan Mangindaan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Emosi jenis ini akan reda sendiri. Asal tidak ada penyebab tambahan yang lain. Mereka hanya perlu waktu untuk meredakan emosi. Jangan sampai saat menunggu reda itu muncul kejadian lain.

Penyebab lain itu misalnya: ada pemain lawan membalas lemparan dari tribun dengan mengembalikan benda yang dilempar itu ke tribun. Yang seperti itu sama sekali tidak boleh dilakukan.

Apalagi benda yang dilemparkan itu biasanya juga bukan yang membahayakan. Salah satunya berupa botol aqua yang isinya sudah diganti warna kuning.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kejadian Stadion Kanjuruhan: Tragedi Prestasi

Cairan kuning-pesing itu biasanya sudah muncrat saat botol mengenai tanah. Jangankan membalas lemparan, membalas cacian pun tidak boleh. Itu bisa menyulut emosi tuan rumah.

Pokoknya lawan yang menang harus pandai-pandai membaca situasi stadion. Mereka tetap boleh selebrasi di tengah stadion. Asal sudah dilihat situasi memungkinkan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Istri Jeff Bezos: Cari Cinta

Malam itu, di Kanjuruhan, tidak ada semua penyebab seperti itu. Tidak ada selebrasi di tengah lapangan. Pemain Persebaya juga langsung menuju lorong ruang ganti.

Saya, malam itu, hanya melihat tidak digunakannya bahasa bola di sana. Polrestabes Surabaya adalah salah satu yang terbaik dalam menggunakan bahasa bola.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Minyak Merah

Perbaikan pelaksanaan pertandingan terus mereka dilakukan. Termasuk memanfaatkan teknologi. Zaman teknologi ini harusnya lebih mudah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya