Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Kanjuruhan Mangindaan

Catatan Dahlan Iskan soal Tragedi di Malang: Kanjuruhan Mangindaan - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Sepak bola itu pemersatu bangsa. Di situlah Muhammadiyah dan NU bisa benar-benar bersatu. Demikian juga pengikut Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Pun pendukung Anies Baswedan dan pendukung Ahok. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: bahasa bola. Maka satu-satunya bahasa yang harus digunakan di lapangan bola adalah bahasa bola.

Jangan bahasa yang lain. Apalagi bahasa gas air mata. Tidak boleh ada yang sensi di situ. Pun ketika dicaci dan terkena ludah. Bahkan pecahan air kencing yang dibungkus plastik.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kejadian Stadion Kanjuruhan: Tragedi Prestasi

Kita harus ingat: saat mengheningkan cipta untuk menghormati Ratu Elizabeth yang meninggal dunia pun menggema teriakan booooo... dari tribun Anfield, stadion Liverpool.

Ratu Elizabeth, pemilik Inggris, diejek di saat yang amat tidak tepat. Ratu tidak emosi. Yang waras mengalah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Istri Jeff Bezos: Cari Cinta

Semua kerusuhan di arena sepa kbola selalu ada penyebabnya. Beda-beda. Ada yang karena timnya kalah tapi tidak seharusnya kalah. Wasit yang memihaklah yang menyebabkan kekalahan itu.

Ada juga kalah oleh penyebab lain: pemain bintang pujaan mereka diperlakukan kasar oleh pemain lawan. Sampai pemain itu dibawa ke luar lapangan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Minyak Goreng: Minyak Merah

Kekalahan Arema FC kemarin tanpa penyebab seperti itu. Memang penonton emosi. Gara-garanya: Arema menyerang terus tapi kok tidak bisa bikin gol –apalagi dua kali bola Arema membentur tiang gawang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya