
Salah satu momen paling berkesan ialah ketika para suporter PSIM menyambut kedatangan pendukung Persis yang akan mengikuti doa bersama.
“Ke depan akan ada lagi pertemuan maupun agenda yang lebih penting," kata Presiden Pasoepati Maryadi.
Dia menyebut sekitar 1.500 suporter Persis berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti salat Gaib.
BACA JUGA: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Pentolan Bonek Sentil Ketum PSSI
"Intinya, perdamaian dimulai dari sekarang dan selamanya," ucap Maryadi.
Presiden Brajamusti Muchlis Burhanuddin menilai pertemuan antara suporter Persis, PSIM, dan PSS adalah momentum mengibarkan bendera perdamaian.
BACA JUGA: Komnas HAM Soroti Penggunaan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan, Tegas
"Hari ini kami akan membuat sejarah bahwa suporter yang hadir akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada di dalam hati kita," kata Burhan.
BCS PSS dan Slemania pun menyambut positif upaya perdamaian antara suporter klub Solo dan Yogyakarta.
BACA JUGA: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Minta Tolong ke FIFA
Dalam cuitan di akun Twitter resminya, Rabu (5/10), BCS PSS menyebut perdamaian tidak diberikan, tetapi dipupuk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News