
"Alternatif lainnya adalah di Sultan Agung. Sultan Agung sebagian tempatnya ada larangan suporter. Jadi, rekonsiliasi dengan PSIM, sebagai klub yang berhak menjadi tuan rumah, yang paling tepat di Solo, semuanya tersedia di Solo. Infrastrukturnya juga harus memadai karena VAR," ungkap dia.
Selain itu, pertandingan perebutan tempat ketiga yang menjadi tiket terakhir ke Liga 1 antara Persijap Jepara melawan PSPS Pekanbaru pada Selasa (25/2) di Stadion Gelora Bumi Kartini juga akan menggunakan VAR.
"Ya, kami akan menggunakan VAR (di perebutan tempat ketiga)," imbuh Ferry.
BACA JUGA: Akhirnya! PSIM Yogyakarta Resmi Promosi ke Liga 1 Setelah 18 Tahun Penantian
Ini akan menjadi kali pertama Stadion Gelora Bumi Kartini menggunakan VAR.
Meskipun begitu, Ferry optimistis VAR di Stadion Gelora Bumi Kartini akan terpasang dengan baik.
"Sebelum VAR diterapkan, di Solo kita tidak perlu kalibrasi. Tapi di Jepara, kita perlu kalibrasi. Kita punya cukup waktu, meskipun tanggal 25," jelas dia.
BACA JUGA: Jelang Liga 2 2024/25, PSIM Yogyakarta Pinjam 2 Pemain Persija Jakarta
Sementara itu, manajemen PSIM setuju memindah laga ini ke Stadion Manahan Solo mengingat ada jadwal acara lain yang telah lama direncanakan di Stadion Mandala Krida.
“Kami menyadari potensi kekecewaan yang mungkin timbul akibat perubahan lokasi final Pegadaian Liga 2 2024/25 ini, terutama bagi para pendukung setia PSIM yang telah menantikan laga di kandang sendiri,” tulis PSIM dalam laman resminya.(ant)
BACA JUGA: Bikin Haru! Suporter Persis Solo, PSIM Jogja, dan PSS Sleman Damai
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News