Arema FC Pertimbangkan Tinggalkan Kanjuruhan Setelah Insiden Pelemparan Bus Persik

Arema FC Pertimbangkan Tinggalkan Kanjuruhan Setelah Insiden Pelemparan Bus Persik - GenPI.co
Kondisi kaca sisi kiri bus yang ditumpang tim Persik Kediri nampak pecah usai dilempar batu oleh orang tak dikenal. (Foto: ANTARA/Ananto Pradana)

GenPI.co - Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan Malang setelah insiden pelemparan bus Persik Kediri seusai laga yang digelar pada Minggu (11/5).

General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan laga dan mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan Malang dalam waktu dekat.

Yusrinal mengaku kecewa berat atas insiden pelemparan bus Persik Kediri ini.

BACA JUGA:  Kalah Telak dari Persik, Arema FC Ingin Ngotot Lawan PSBS dan Semen Padang

"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," kata dia, dikutip aremafc.com, Selasa (13/4).

Yusrinal membeberkan pihaknya berusaha mempertahankan eksistensi klub selama 3 tahun terakhir setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang pada tahun 2022 lalu.

BACA JUGA:  Bus Persik Kediri Dilempari Batu Setelah Kalahkan Arema, Manajemen Akan Lapor Polisi

“Sementara itu, banyak pihak tiada henti mencaci maki klub, yang di satu sisi klub berusaha bertahan dan tabah menghadapi padahal klub mengalami masa sulit dengan keterbatasan dana, karena tidak ada pemasukan lantaran harus terusir,” papar dia.

Namun demikian, insiden pelemparan bus kepada tim lawan ini dinilai Yusrinal membuat segala upaya manajemen menjadi sia-sia.

BACA JUGA:  Arema FC Kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang, 2.000 Petugas Dikerahkan

“Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya, dan upaya kami lakukan. Namun, hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini." imbuh dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya