Arema FC Pertimbangkan Tinggalkan Kanjuruhan Setelah Insiden Pelemparan Bus Persik

Arema FC Pertimbangkan Tinggalkan Kanjuruhan Setelah Insiden Pelemparan Bus Persik - GenPI.co
Kondisi kaca sisi kiri bus yang ditumpang tim Persik Kediri nampak pecah usai dilempar batu oleh orang tak dikenal. (Foto: ANTARA/Ananto Pradana)

Di sisi lain, Yusrinal menyinggung timnya kehilangan dukungan suporter selama 3 tahun terakhir.

"Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat, tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti,” tegas dia.

Pihaknya juga mengkritik terkait standar pengamanan pertandingan.

BACA JUGA:  Kalah Telak dari Persik, Arema FC Ingin Ngotot Lawan PSBS dan Semen Padang

“Laga kemarin itu level renpam (rencana pengamanan) high risk match dan Arema FC sudah penuhi semuanya. Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan," tegas dia.

Dalam hal ini, manajemen sudah melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam).

BACA JUGA:  Bus Persik Kediri Dilempari Batu Setelah Kalahkan Arema, Manajemen Akan Lapor Polisi

Manajemen melakukan upgrading mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam.

Namun demikian, dia merasa  manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan termasuk pelemparan bus Persik Kediri.

BACA JUGA:  Arema FC Kembali ke Stadion Kanjuruhan Malang, 2.000 Petugas Dikerahkan

"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah,” ujar dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya