President Cup 2018 Bintan Bukti Ampuhnya Sport Tourism

President Cup 2018 Bintan Bukti Ampuhnya Sport Tourism - GenPI.co

"Semoga event ini terus menambah jumlah kunjungan wisatawan di perbatasan. Apalagi para golfer mempunyai spending money yang tinggi, sehingga bisa berdampak baik untuk negara kita, terima kasih kepada panitia pelaksana maupun industri-industri di perbatasan yang terus menciptakan atraksi-atraksi di Crossborder,"ujar Giri yang juga diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I  Masruroh.

Potensi sumbangan devisa dari wisata golf pun diharapkan ikut terkatrol naik. Maklum, wisman golf terkenal sangat royal membelanjakan uangnya. Per harinya, golfer-golfer mancanegara umumnya menghabiskan 5.000–6.000 dolar AS dalam satu kunjungan ke Indonesia. Spent money-nya enam kali lipat dari wisatawan mancanegara (wisman) biasa.

Lebih lanjut Masruroh mengatakan, Batam dan Bintan yang berada di Provinsi Kepri, adalah lokasi yang paling dekat dengan Singapore. Tempat bermukimnya, 3,5 juta Singaporean, 1,5 juta pekerja asing di Singapore atau lebih dikenal dengan ekspatriat. Juga ada 15,5 juta orang per tahun, atau 1,25 orang wisatawan mancanegara setiap bulan di Negeri Kepala Singa itu. "Berbagai event internasional dengan pasar orang yang ada di Singapore itu memang harus dilakukan di dua detinasi itu. Batam dan Bintan. Sport Tourism Golf merupakan cara yang sangat efektif juga,"kata Masruroh yang juga dibenarkan Kiagoos Irvan Faisal,  Kepala Bidang Pemasaran Area II (Kep.Riau). 

Events, menurut Masruroh adalah salah satu dari sekian banyak teknis mendownload wisman dari hub country di Selat Malaka itu. Ada sport tourism, ada musik, dan festival yang bisa mengundang mereka ke Kepri. "Golf memang salah satu cara yang pas untuk menarik wisman sport tourism dari negara itu. Toh ke Batam-Bintan juga hanya 1 jam dari Singapura," ungkap Masruroh diamini Irvan.

Menpar Arief Yahya menjelaskan turnamen golf ini bila digarap serius maka pertumbuhan wisman di Batam-Bintan bisa meningkat. Ia pun terus mengajak industri untuk memaksimalkan peluang ini.

“Karena saat ini bukan yang besar makan yang kecil, tapi yang cepat makan yang lambat. Industri harus mau berinovasi, memodifikasi dalam melihat peluang pasar,” jelas Menpar Arief.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya