
Konsumen yang tidak banyak tahu soal nasi minyak, tak menyurutkannya untuk terus berusaha.
Setiap gerai di Aceh ditawarkan produknya, bumbu nasi minyak. Sampai akhirnya hasil menggembirakan dia peroleh.
“2018 Menikah. Setelah menikah berkembang pesat. Sekarang mempunyai 5 produk,” ujarnya.
BACA JUGA: Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel
Setiap kemasan keripik kentang dijual Rp 20 ribu, bumbu nasi minyak Rp 12 ribu, bawang goreng per botol Rp 35 ribu, crispy garlic per botol Rp 30 rbu, dan stik keju Rp 20 ribu.
Saat pandemi, produk terlarisnya bergeser. Semula bumbu nasi minyak, menjadi bawang goreng.
BACA JUGA: Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab
Seretnya pasokan saat pandemi, membuat bawang gorengnya kian laris di Aceh.
Anshar mengatakan juga mempunya reseller di Jakarta, Bandung, dan Medan.
BACA JUGA: Dari Iseng Jadi Sumber Cuan, Fesyen Andrina Tembus Toko Bergengsi
“Omzet rata-rata per bulan bisa sampai 40 juta, bisa sampai 60 juta, bahkan bisa lebih lagi. Kalau cuannya alhamdulillah lumayan,” bebernya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News