Cerita BUMDes Janti Jaya Bangun Janti Park di Klaten, Awalnya Disepelekan Kini Jadi Andalan

Cerita BUMDes Janti Jaya Bangun Janti Park di Klaten, Awalnya Disepelekan Kini Jadi Andalan - GenPI.co
Wahana kolam mandi salju di Janti Park, Klaten, Jawa Tengah. (Foto: Farida Trisnaningtyas/GenPI.co)

GenPI.co - Janti Park yang terletak di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini menjadi destinasi wisata air yang terkenal di Solo Raya dan sekitarnya. Rekreasi wisata air ini menawarkan wahana permainan yang lengkap, salah satu yang unik adalah kolam mandi salju.

Namun demikian, Janti Park ini tidak serta merta langsung terkenal dan meraup banyak untung. Wisata air ini dibangun pada tahun 2018 kemudian resmi dibuka tahun 2020. Janti Park yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Janti Jaya baru terlihat untungnya bagi desa pada tahun 2021 lalu. 

Direktur BUMDes Janti Jaya Desa Janti, Danang Joko Wijayanto, mengatakan Janti Park dibangun tahun 2018 dengan anggaran dari Dana Desa senilai Rp 500 juta. 

BACA JUGA:  Intip Cerita Desa BRILian Janti, Desa yang Punya Wisata Air hingga Kulineran Jadul

“Dana Desa itu biasanya kan untuk infrastruktur, kami memberanikan diri untuk membuat rekreasi wisata air dengan konsep amati tiru modifikasi (ATM). Pembangunannya multiyears hingga tahun 2020,” kata dia saat ditemui di Janti Park, Minggu (21/4).

Danang mengakui semula tak mudah meyakinkan masyarakat setempat jika Janti Park bisa meningkatkan perekonomian warga. Apalagi pembangunan destinasi wisata ini berasal dari Dana Desa yang notabene kerap untuk infrastruktur. Dia berargumen apabila suatu saat Dana Desa sudah tidak ada, berarti desa harus mandiri. Maka dari itu, salah satu caranya adalah membangun lini usaha disesuaikan dengan potensi Desa Janti. 

BACA JUGA:  Jadi Agen BRILink, BUMDes Tumang Sukses Bantu UMKM Kerajinan Tembaga hingga Jadi Pemenang Desa BRILian

Pembangunan Janti Park ini secara multiyears dari tahun 2018 hingga 2020. Anggarannya dari Dana Desa Rp 500 juta pada 2018, Rp 300 juta pada 2019, dan Rp 300 juta pada 2020. Janti Park dibangun di tanah kas desa seluas 3 hektare (ha)

Awalnya modal Janti Park dibuka untuk umum itu hanya mengandalkan 2 kolam renang dan 7 gazebo. Saat itu dia berniat memanfaatkan libur Natal dan Tahun Baru untuk menarik pengunjung. Sayang, belum juga dikenal Janti Park terdampak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena covid-19.

BACA JUGA:  BRI Jadi Solusi Finansial, Wong Solo Nabung Lalu Pakai BRImo dan Akses KUR

Saat itu sudah ada beberapa rekreasi wisata air di Kecamatan Polanharjo, Klaten. Dia kemudian mencari ide agar Janti Park punya pembeda yang tidak dimiliki destinasi wisata lainnya, yakni kolam mandi salju. Janti Park mendapatkan respons yang kurang bagus dari pengunjung di media sosial. Destinasi ini sebelumnya memanfaatkan Facebook untuk promosi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya

Lia Ahok - JPNN.com

Lia Ahok

Dia pasti istimewa. Bagaimana bisa: rambut panjang, perokok, sampai diminta menjadi guru di SMA Santa Ursula. Itulah James F. Sundah.