
Meski di kaki lima ayam goreng tersebut sangat ramai pembeli.
Bersama suami, Evalinda mulai mencari resep, dan baru menemukan yang terbaik setelah 1 tahun.
Bisnis menjual ayam goreng pun dimulai pada 1994.
BACA JUGA: Yuli Layani Bersih-bersih, Sang Sarjana Kantongi Rp 10 Juta/Bulan
Baru fokus menjalankan bisnis dan berhenti bekerja pada 1997. Ketika itu omzet bisa tembus Rp 3 juta-Rp 5 juta.
Ketika masa-masa puncak, bisnis ayam goreng Evalinda menghadapi cobaan berat.
BACA JUGA: Heru Sang Sarjana Usaha di Yogya, Produk Diborong Pebisnis Arab
Dilansir dari YouTube JagaLilin, krisis moneter 1998 dan kasus flu burung membangkrutkan usahanya.
Sempat berdagang kue setelah bisnis ayam goreng tutup, dengan omzet seadanya.
BACA JUGA: Guru Jadi Juragan Anggrek, Pelanggan Ika Emak-emak Bank dan Hotel
Semangat Evalinda kembali muncul, saat melihat ibunya yang berkeinginan naik haji juga keinginan menyekolahkan dua anaknya setinggi mungkin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News