
"Saya hampir setahun di pinggir Jalan Juanda, lalu saya pindah untuk beli lapak di Kukusan Depok dan Ragunan," tuturnya.
Laki-laki 35 tahun itu mengaku tak pernah memikirkan omzet dalam berbisnis. Terkadang, tanamannya bisa tak laku dalam satu hari.
"Hal yang paling penting ialah kesenangan dan kepuasan saat tanaman yang saya rawat bisa tumbuh subur," ungkapnya.
BACA JUGA: Sibuk Jadi Pebisnis, Lesti Kejora Buka-bukaan soal Baby L
Meskipun demikian, Richard mampu meraih omzet kotor sekitar Rp 20-30 juta per bulan.
"Tidak menentu sebenarnya. Namanya juga bisnis. Mungkin sekitar Rp 20 juta-Rp 30 juta dapat, tetapi yang penting senang jadi petani," tuturnya.
BACA JUGA: Lesti Kejora Coba Peruntungan di Bisnis Metaverse, Alhamdulillah
Hal tersebut disebabkan tanaman yang dia jual nilainya akan terus bertambah seiring jalannya waktu.
"Mungkin tanaman saya tidak laku hari ini, tetapi besok bisa habis dicari orang,” kata Richard.
BACA JUGA: Derry Bisnis Ikan Cupang, Penghasilan Lebih dari UMR
Menurut Richard, kunci menjalankan bisnis tanaman hias ialah sabar dan memahami tren pasar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News