
Sang penjual juga menyarankan tambahan perasa ini digantikan dengan sirup aneka rasa.
"Di daerah Tangerang belum ada (es kuwut, red). Mikir-mikir (akhirnya, red) dicoba. Tapi buat perasa nggak pakai bir atau anggur merah," ujarnya.
Dia merintis usaha ini dengan memangkalkan gerobak di Jalan Kisamaun Pasar Lama, Tangerang, Banten.
BACA JUGA: Bisnis Kedai Kopi Diterjang Pandemi, Husein Sukses Jualan Online
Sewaktu membuka usaha itu tak sedikit yang meremehkannya. Angga dinilai terlalu muda untuk terjun menjadi pedagang kaki lima.
"Teman-teman kadang ada omongan, emang lu nggak malu jualan es kuwut, masih mudah jadi pedagang. Tapi cuekin saja," tuturnya.
BACA JUGA: Peluang Bisnis Lidi-lidian, Omzet Tembus Rp 800 Ribu per Hari
Angga tak pernah berekspektasi tinggi terhadap bisnis es kuwutnya. Namun, respons pasar sungguh besar.
Minuman segarnya sangat laris dan pembelinya cukup banyak. Dia menjual es kuwutnya seharga Rp 10.000 per gelasnya.
BACA JUGA: Warisi Bisnis Sang Ayah, Ahmad Dimas Sukses Jual Bubur Ayam
Omzet harian dari penjualan es kuwut mencapai Rp 7 juta. Saat akhir pekan, bahkan bisa lebih tinggi hingga Rp 12 juta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News