
"Waktu itu semuanya ngomong kira-kira bisa dijual dengan harga Rp 150-180 ribu," jelasnya.
Akhirnya, karena mendengan hal tersebut, Affan melanjutkan bisnis tersebut hingga sekarang.
Tantangan yang dia alami selama menjaani bisnis ialah karena bahan bunga yang digunakan itu fresh product.
BACA JUGA: Terinspirasi dari Orang Tua, Nur Habib Sukses Buka 5 Outlet Bakso
"Jadi, punya masa kadaluarsa. Cukup cepat, kira-kira empat sampai lima hari (kadaluarsanya, red)," ucapnya.
Selama satu minggu, biasanya bunga lokal tiba di studio kurang lebih dua kali.
BACA JUGA: Sempat Kena PHK, Yoga Kini Sukses Jadi Pengusaha Baju Thrift
Dia berusaha untuk menghabiskan bahan dalam waktu tiga hari. Jika ada yang layu, langsung dibuang.
Sementara itu, untuk bunga import bisa tahan sampai satu minggu karena dimasukkan ke dalam chiller.
BACA JUGA: Anak Muda Jadi Peternak Sapi, Intip Nih Kisah Suksesnya!
"Modal awal mungkin hanya Rp 200 ribu. Saat ini omzet sudah sampai rata-rata Rp 10 juta tiap bulannya," ungkap Affan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News