Dari Kopi Ruko ke Street Coffee, Seruputenang Bertahan di Pandemi

Dari Kopi Ruko ke Street Coffee, Seruputenang Bertahan di Pandemi - GenPI.co
Farhan, salah satu owner dari Seruputenang (foto: Dok Chelsea Venda/GenPI.co)

BACA JUGAMerry Jane Kepakkan Sayap Jadi Spesialis Sulam Kecantikan

Kebijakan pemerintah yang membatasi jam malam dinilai menjadi salah satu tantangan terbesarnya. 

Apalagi, Seruputenang buka sekitar pukul 17.00 WIB. Sementara itu, jam malam biasanya mulai berlaku di pukul 19.00 WIB atau sempat sedikit lebih lama hingga pukul 21.00 WIB.

Kedai yang  berada di pinggir jalan juga membuatnya rawan dengan banyak hal. Contohnya saja cuaca yang dalam beberapa hari ini hujan dan berangin.

Angin kencang beberapa waktu lalu sukses membuat tenda Seruputenang terlempar. Kini tenda itu rusak dan belum bisa dipakai lagi.

Farhan menceritakannya dengan tersenyum dan tak habis pikir, tetapi dia menyadari tak bisa menyalahkan siapa-siapa lantaran cuaca memang sedang tidak menentu.

“Awalnya angin mulai kencang, kami pegang itu tenda. Setelah agak reda, saya sibuk mencari hape yang lupa ditaruh di mana. Tanpa sadar, angin kencang lagi dan tenda langsung terbang,” kata Farhan.

Kejadian-kejadian unik seperti ini sudah sering dialaminya. Baginya, ini menjadi semacam cerita lucu dan bagian dari suka duka perjalanan bisnis yang mesti dinikmati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya