
"Saya mulai dari reseller, dropshiper. Saat kuliah sering ikut organisasi kampus dan mengadakan acara bazar, ya, ikut-ikutan," sambungnya.
BACA JUGA: Rezeki Berlimpah dari Bisnis Osushi Semarang, Ide Brilian Delinta
Tidak mudah bagi Iqbal untuk memulai usaha ini, terlebih saat itu banyak brand luar negeri yang mulai bermunculan. Namun, bermodal tekad dan kuota Internet, Iqbal mampu bersaing.
"Pada 2013 sulit banget untuk sebuah brand berdiri. Dimana belum ada marketplace dan ojol. Dulu, saya punya program pengiriman namanya COD (cash on delivery)," jelas Iqbal.
Sehingga, setiap pembeli yang akan membeli barang dagangannya Iqbal sendiri yang harus mengantarnya. Untuk membangun komunikasi dengan pelanggan, Iqbal selalu mendokumentasikannya.
"Pastinya untuk keperluan testimonial di media sosial, kebetulan dulu saya mulai jualan di media sosial Twitter. Sekarang sudah di Instagram @says_indo," tambahnya.
Dari satu pakaian hanya dengan harga Rp 35 ribu, Says Indo mampu mendapatkan keuntungan hingga belasan juta perbulan.
"Kalau ditanya omzet, saya bingung karena penjualan saat ini naik turun. Ya, sekitar harga motor Yamaha NMAX, lah, hehehehe," terang Iqbal sambil melontarkan candaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News