BACA JUGA: Keluar dari Zona Nyaman, Wanita Ini Sukses Bisnis dari Hobi Pria
Dicky dan kawan-kawannya sampai menawarkan free foto wedding ke saudara-saudara mereka. tujuannya hanya satu, mereka punya portofolio.
Portofolio itu yang akan mereka jual ke klien-klien yang lebih besar agar percaya dengan kemampuan kru Fonemis.
Pelan-pelan bisnisnya mulai naik. Kesuksesan Dicky dalam memberi treatment kliennya menjadi kunci utama.
“Kalau kliennya puas dengan hasil fotonya, mereka pasti akan merekomendasikan ke kawan atau saudaranya yang akan menikah. Dari situ tersebar nama Fonemis,” katanya.
Dicky memang menganggap klien sebagai teman. Lulusan ilmu komunikasi di Udinus ini menilai, hubungan vendor dan klien tak bisa hanya dibangun berdasarkan unsur bisnis semata.
Justru yang dijual di bisnisnya ini ialah servis untuk kliennya, bukan hanya soal foto dan video.
“Cara ngomong ke klien, kesopanan, cara negosiasi kalau ada beda pendapat, dan lain lain. Itu yang bisa membuat hubungan vendor dan klien akrab,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News