
Laporan tersebut menyebutkan kebocoran itu membuat pengguna rentan mengalami serangan siber.
"Dengan akses informasi ke paspor, tanggal lahir, riwayat,dan data lainnya. Peretas bisa menargetkan pengguna sebagai korban dan mencuri identitas mereka,” kata laporan itu.
Menanggapi kebocoran data tersebut, Kementerian Kesehatan melalui konferensi pers menyebutkan bahwa data yang bocor berasal dari aplikasi eHAC yang lama.
BACA JUGA: Canggih! Aplikasi Ini Bisa Bantu Pasien Stroke Jika Butuh Bantuan
Aplikasi itu sudah tidak lagi digunakan sejak Juli 2021.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma'ruf pun meminta agar para pengguna aplikasi eHAC yang lama segera menghapus aplikasi itu dari perangkat gawainya. (ant)
BACA JUGA: Sering Cari Partner Tidur dari Aplikasi Kencan, Perhatikan 4 Tips
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News