FBI Khawatir Musuh Asing Menggunakan AI untuk Sebarkan Disinformasi Pemilu AS

FBI Khawatir Musuh Asing Menggunakan AI untuk Sebarkan Disinformasi Pemilu AS - GenPI.co
FBI khawatir bahwa musuh asing dapat menggunakan kecerdasan buatan sebagai sarana untuk ikut campur dalam pemilu AS dan menyebarkan disinformasi. Foto: envato elements/AndersonPiza

GenPI.co - FBI khawatir bahwa musuh asing dapat menggunakan kecerdasan buatan sebagai sarana untuk ikut campur dalam pemilu AS dan menyebarkan disinformasi, kata seorang pejabat senior pada Kamis.

Dilansir AP News, pejabat ini menggambarkan teknologi sebagai sebuah bidang “yang mungkin akan mengalami pertumbuhan di masa depan.”

Ancaman ini lebih dari sekedar teori mengingat prevalensi deepfake dan robocall AI serta cara teknologi tersebut telah muncul dalam politik.

BACA JUGA:  Peringatan FBI Soal Ancaman dan Lebih Banyak Musuh pada Pemilu Amerika Serikat

Pejabat tersebut mencatat sebuah episode di Slovakia awal tahun ini di mana klip audio yang menyerupai suara ketua partai liberal, yang konon memperlihatkan dia berbicara tentang kenaikan harga bir dan kecurangan dalam pemilu.

Klip itu dibagikan secara luas di media sosial hanya beberapa hari sebelum pemilihan parlemen, padahal klip-klip itu palsu.

BACA JUGA:  Rumah Donald Trump Digeledah FBI, Brankasnya Dibobol

Sebuah insiden di AS melibatkan robocall yang menyamar sebagai Presiden Joe Biden yang mendesak para pemilih di New Hampshire untuk tidak memberikan suara pada pemilihan pendahuluan bulan Januari.

Robocall tersebut kemudian dilacak ke seorang konsultan politik yang mengatakan bahwa dia mencoba untuk mempublikasikan bahaya deepfake AI.

BACA JUGA:  Shihab Berencana Membunuh George Bush, Tapi Ketahuan FBI

Teknologi AI merupakan sebuah tantangan bagi penegakan hukum, bukan hanya karena teknologi ini menurunkan hambatan masuk bagi orang-orang yang ingin melakukan kejahatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya