Ini si Kajang, Sang Penyusur Sungai Musi

Ini si Kajang, Sang Penyusur Sungai Musi - GenPI.co
Banyak perahu kajang di Pasar Sekanak, Palembang, (Sumber foto: kitvl.)


Perahu kajang dibuat dari kayu rengas, sebuah pohon yang menghasilkan kayu yang bagus namun kini sulit ditemukan di daerah Kayu Agung. Perahu kajang biasanya berukuran panjang 8 meter dan lebar dua meter. Atapnya terbuat dari daun nipah dan terbagi atas 3 bagian. 

Pertama, Kajang Tarik yang berada di bagian depan, atap ini bisa digerakkan maju atau mundur; lalu kajang tetap yang berada di bagian tengah, kajang ini tidak bisa digerakkan; bagian ketiga adalah tunjang karang yang berada di bagian belakang. 

Bagian belakang perahu kajang adalah tempat bagi dapur dan kamar mandi, bagian tengah perahu adalah tempat bagi keluarga berkumpul dan beristirahat, sementara bagian depan menjadi tempat kemudi dan barang dagangan diletakkan, biasanya adalah gerabah dan hasil bumi. 

Daya jelajah perahu kajang ini luar biasa, walau ukurannya kecil, namun mereka telah berkelana kemana-mana. Dari kampung mereka di Kayu Agung, keluarga-keluarga dalam perahu Kajang bergerak menyusuri sungai Komering ke arah hilir sampai bertemu sungai Musi, disini mereka akan Berdagang ke kota Palembang atau ke daerah di Hulu Sungai Musi, yang juga terdiri dari puluhan anak sungai. 

Bila mereka memilih meghilir Sungai Musi maka mereka akan bertemu muara Sungai Musi dan bagian barat Pulau Bangka. Dari sini, jika mereka memilih ke utara maka mereka akan berdagang gerabah sampai Singapura dan Vietnam. sementara bila memilih ke selatan maka mereka akan berjualan sampai ke Batavia dan pesisir utara Jawa. 

Konon di Jakarta, para pedagang gerabah dari Kayu Agung ini berjualan periuk dari atas perahu Kajang mereka di tempat yang sama selama bertahan-tahun, tempat itu akhirnya disebut Tanjung periuk. 

Arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional menyebut bahwa sisa-sisa perahu Kajang ditemukan di Vietnam, Malaysia, dan Kalimantan. Sementara berdasarkan temuan di Sumatra Selatan sendiri, diyakini bahwa perahu kajang telah dipakai sejak awal Kedatuan Sriwijaya terbentuk, bahkan mungkin lebih awal lagi. Karena telah ditemukan beberapa pemukiman kuno dari abad pertama masehi di pesisir timur Sumatra Selatan, 85 kilometer ke arah utara Palembang. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya