
"Bisa 2-3 kali seminggu, tergantung yang punya rumah," katanya.
Soal bau, Mujar mengatakan masyarakat suku Sasak Sade sudah terbiasa, sehingga tidak merasakan bau apa-apa.
Alhasil, tradisi ini pun masih dipertahankan hingga sekarang.
BACA JUGA: Mencengangkan! Suku di Bangladesh Punya Tradisi Berbagi Suami
Mujar mengatakan, kotoran sapi biasanya didapat dari kandang-kandang milik peternakan sejumlah warganya sendiri.
Jadi, warga bisa meminta kepada tetangganya yang kebetulan punya ternak.
BACA JUGA: Menari, Cara Suku Osing Banyuwangi untuk Tolak Balak Pandemi
"Yang punya biasanya senang karena kotorannya dibersihkan. Akan tetapi, ada perbedaan antara kotoran sapi dan kerbau," katanya.
Perbedaannya, kotoran sapi biasanya untuk membersihkan rumah secara harian.
BACA JUGA: 5 Suku Mayoritas di Indonesia dan Keragaman Budayanya
Sementara, kotoran kerbau baru digunakan pada hari-hari tertentu atau ada upacara adat yang sakral.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News