Intip Tradisi Menenun Suku Sasak Sade, Masih Terjaga Hingga Kini

Intip Tradisi Menenun Suku Sasak Sade, Masih Terjaga Hingga Kini - GenPI.co
Tradisi menenun di Suku Sasak Sade. Foto: Chelsea Venda/GenPI.co

"Memang ini bagi perempuan harus bisa menenun," katanya.

Mujar mengatakan, menenun bukan hanya soal tradisi, melainkan juga untuk memenuhi ekonomi keluarga.

Jadi, ketika perempuan itu sudah menikah, mereka bisa menjual tenun untuk membantu perekonomian suami.

BACA JUGA:  Tradisi Unik 'Kawin Lari' Suku Sasak

Ketika memasuki desa wisata Suku Sasak Sade, kain tenun memang menjadi pemandangan yang mendominasi.

Hampir di setiap rumah, terdapat gantungan berbagai kain tenun untuk dijual ke para wisawatan.

BACA JUGA:  Tradisi Unik Suku di Lombok, Bersihkan Rumah Pakai Kotoran Sapi

Harga kain tenun pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu sampai ratusan ribu rupiah.

Untuk kain tenun yang dibuat menjadi gelang masih sangat murah, yakni dengan harga mulai dari Rp10 ribu.

BACA JUGA:  45 Desa Wisata di Lombok Siap Sambut Turis Asing Penjuru Dunia

Namun, untuk kain tenun yang masih original harganya tentu berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya