Belum berhenti di situ, pada 1966, Gereja Kepanjen direnovasi untuk ketiga kalinya.
Pada renovasi kali ini, kedua menara yang ada di samping kanan dan kiri pintu masuk utama gereja kembali dipasang dengan ketinggian masing-masing 15 meter, tinggi salib 3,75 meter, dan ayam jago 3,75 meter.
BACA JUGA: Pendeta GPIB: Terima Kasih Pak Anies, Izin Pembangunan Gereja Lancar
Kini, Gereja Kepanjen masih berdiri kokoh dengan desain khas Eropa. Arsitektur bangunan menyerupai kastil-kastil kuno di Inggris dengan susunan batu-bata merah yang artistik.
Masuk ke dalam gereja, tampak sekali kemegahan gaya arsitek Eropa dengan ukuran yang cukup luas. Daya tampungnya bahkan bisa mencapai 2.000 jemah dalam setiap misa besar.
“Jika overload, bisa memakai halaman gereja yang menampung sampai 1.000 jemaah,” tambah Subchan.
Seperti gereja Katolik pada umumnya, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini juga dilengkapi dengan Goa Maria di sebelah belakang kanan.
Siapa pun yang datang berkunjung saat tidak ada perayaan misa, disambut baik oleh petugas keamanan gereja. Bahkan mereka membantu pengunjung yang ingin berfoto dalam gereja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News