Kesenian Lokal Desa Maron itu Bernama Baritan

Kesenian Lokal Desa Maron itu Bernama Baritan - GenPI.co
Beragam kesenian di Baritan 2019.(Foto: Wening/GenPI.co)

Ditambahkan Aris, baritan dimaknai banyak arti, namun lebih kepada bagaimana cara orang desa berdamai dengan semesta. Sehingga, kurang lebih baritan merupakan tradisi selamatan atau kenduri sebagai wujud persembahan ungkapan kebahagiaan dan terima kasih kepada sang pencipta atas hasil panen dan rejeki yang selama ini dinikmati.

Rangkaian acara Baritan diisi oleh beragam pentas seni sebagai wujud sedekah bumi warga masyarakat Desa Maron. Ada sedikitnya 17 kelompok seni, dengan jumlah lebih dari 300 pelaku seni yang merupakan kelompok asli lokal desa Maron.

Kesenian Lokal Desa Maron itu Bernama Baritan
Bucu sebagai wujud syukur di event Baritan. (Foto: Wening/GenPI.co)

Turut pula berbagai kelompok drumband seperti Drumband MI Maarif Maron dan Drumband Gita Nada Taruna, Rudad, Calung, Rebana SMP Darul Falach, Rebana TPQ Al Hakim, dan masih banyak lagi.

“ Diharapkannya, ke depan mampu menarik kunjungan wisatawan dimana fasilitas lain seperti homestay dan destinasi wisata sudah ada”, ucap Aris.

Salah satu pengunjung dan penduduk lokal, Falah, berharap akan ada Baritan 2 di tahun mendatang.

“Kami sangat terhibur. Semoga tahun depan akan ada Baritan lagi. Karena grup kesenian yang sempat vakum bisa bangkit lagi, dan menjalin kembali silaturahmi antar kelompok kesenian”, kata Falah.

Kepala Desa Maron, Marji, mengapresiasi adanya even Baritan yang bisa berhasil menyedot pengunjung hingga 3000 orang dari penduduk lokal dan juga wisatawan.

“Tahun depan akan kita upayakan kegiatan pelaku seni dan Baritan kedua bisa didanai oleh desa. Dan semoga bisa lebih meriah. Karena even ini juga sebagai salah satu cara untuk merawat dan menjaga kesenian lokal desa,” pungkasnya.

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya