Pusat konservasi dan riset TSI pun memiliki peran penting dalam perlindungan satwa, pemulihan, penangkaran, pelepasliaran serta pengengembangan inovasi demi kelestarian mereka di Indonesia.
Dengan adanya IAPVC setiap tahunnya, TSI berharap dapat menciptakan momentum positif dalam upaya menjawab tantangan konservasi satwa yang semakin mendesak dan membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menjadi bagian dari solusi.
Hans Manansang juga mengaku senang melihat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat terhadap IAPVC dengan hampir puluhan ribu karya berhasil dikumpulkan.
"Hal ini mencerminkan tingginya kepedulian mereka akan kelestarian satwa kita. Semangat inilah yang terus kami tanamkan dalam IAPVC yang akan datang," tutur dia.
BACA JUGA: 5 Ekor Buaya Dievakuasi Taman Safari Bogor dari Permukiman Warga
Rangkaian kegiatan roadshow menarik juga diselenggarakan di tiga cabang Taman Safari, termasuk di Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen, guna menggandeng lebih banyak masyarakat untuk ikut meramaikan IAPVC 2023.
Selain itu, ada empat kategori dikompetisikan dalam IAPVC 2023, termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest.
BACA JUGA: Viral Mobil Ditabrak Singa di Taman Safari, Korban Ogah Damai
Tahun ini peserta bisa menyumbang kecakapannya dalam membuat video singkat yang menceritakan keunikan satwa dan habitatnya.
Para pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah menarik dari CANON Indonesia dan uang tunai dengan total ratusan juta Rupiah.
BACA JUGA: Pengunjung Taman Safari Indonesia Belum Mencapai Target
Salah satu hadiahnya adalah kamera CANON EOS R7 Bodi yang mampu membidik hingga 30 frame per detik dengan panjang fokus 1,6x sekaligus mempertahankan resolusi sebesar 32,5 megapiksel, cocok untuk penggemar fotografi satwa maupun umum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News