Icip Kuliner Lokal Bercita Rasa Tionghoa Di Surabaya

Icip Kuliner Lokal Bercita Rasa Tionghoa Di Surabaya - GenPI.co
Cemilan Lumpia Rebung

Kata lumpia berasal dari dialek Hokkian yang berbunyi ‘Lun Pia’ yang berarti kue bulat. Rasanya yang manis dan kaya akan rebung merupakan pernikahan rasa antara Tionghoa dan Jawa. Tjoa Thay Joe, pria kelahiran Tiongkok, memutuskan untuk tinggal dan menetap di Semarang. Ia pun memutuskan menikah dengan seorang perempuan asli Jawa bernama Wasih. 

Pernikahan mereka pun pada akhirnya menciptakan makanan lintas budaya yakni Tionghoa dan Jawa. Bagi penikmat rebung, tentu lumpia ini jelas tak boleh dibolehkan. Rasanya yang manis, dengan potongan wortel didalamnya, lumpia ini menyimpan rasa yang khas bagi pecinta kuliner nusantara.

Nah,di Warung Kartiko juga menyediakan lumpia rebung ini dan menjadi salah satu jajanan yang paling dicari.

3. Cakue Peneleh

Gurih,lembut,serta mengembang ketika dimasukan kedalam penggorengan, cakwe ini sangatlah cocok dan ringan sebagai pendamping diwaktu senggang dirumah pun untuk dinikmati bersama teman-teman. Di Tiongkok sendiri, cakue umumnya dinikmati sebagai pengganti sarapan. 

Berdiri sejak 1988, pemilik cakue peneleh, Tjio le Loe dan Khoe Sioe Yan, pada awalnya menjual makanan ini dalam bentuk cakue polos di pinggir Jl. Peneleh, Surabaya. Namun pada tahun 1994, mereka berinovasi dengan menambahkan cincangan udang dan juga ayam ke dalam cakue mereka. Cakue spesial inilah yang kemudian disebut sebagai cakue peneleh. 

Kini cakue peneleh punya gerai sendiri di Pasar Atum Surabaya. Selain itu, kudapan sederhana ini menjadi semakin lezat ketika dicocol bersama saus asam manis yang dicampur dengan daun bawang.

4. Tauwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya