GenPI.co 
Selain makanan, seperti tongseng kambing dan mangut beong, kawasan wisata Borobudur juga menawarkan sajian kopi yang tak kalah nikmat. Bukan sekedar kopi hitam, namun bahannya berasal dari kopi luwak lokal berkualitas.
‘Pawon’ luwak kopi adalah sajian khas Borobudur yang sayang jika dilewatkan. Para pecinta kopi tentunya akan dimanjakan dengan rasa seduhan hangat kopi ini. Kopi luwak ini memiliki kadar kafein dan asam yang rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh perut bahkan untuk pasien penyakit jantung sekalipun. Selain itu kopi ini telah melewati proses fermentasi pada perut luwak.
“ Kita produksi kopi luwak bekerjasama dengan petani di perkebunan luwak di Wonosobo. Kita murni kopi, karena dari segi roasting gak dicampur bahan lain sama sekali,” ucap Eny Setianingsih, salah seorang pegawai Pawon Luwak Coffee kepada GenPI saat acara Borobudur Marathon, Minggu (18/11).
Para pecinta kopi dapat menikmati luwak kopi dalam dua jenis, yakni Arabica dan Robusta. Khusus luwak kopi ditempat ini, Eny menuturkan terdapat keistimewaan sendiri. Dimana arabica memiliki aroma yang lebih kuat, namun tak terlalu pahit. Sementara robusta justru sebaliknya.
“ Yang lebih laris itu Arabica, karena gak terlalu pahit tapi justru aromanya wangi,” lanjut Eny.
Ditanya soal harga, ia mengatakan untuk 100 gram kopi Arabica dibandrol dengan harga Rp 400 ribu, sedangkan Robusta lebih murah yakni Rp 250 ribu. Tentu harga tersebut sangat sebanding dengan kenikmatan yang diperoleh. Terlebih kopi luwak ‘Pawon’ ini telah dipasrkan hingga mancanegara, seperti Rusia, Ceko dan beberapa negara dengan pangsa kopi terbesar di Eropa Timur.
“ Masa exspired-nya cukup lama yakni setahun. Disarankan agar kopi tidak disimpan dalam lemari es, tapi cukup disimpan dalam toples dengan suhu 28-30 derajat celcius,” jelasnya.
Baca Juga : Diplomasi Kopi Toraja Memikat Peserta Farmtrip Asal Tawau
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
