GenPI.co 
Setelah seharian berkeliling menikmati kota Yogyakarta, kamu pasti menginginkan lokasi tempat khas yang asik dan mengenyangkan.
Tempat yang pas untuk itu ada di Mie Lethek Mbah Mendes Maguwo, yang berada di timur laut Yogyakarta, sekitar 25 menit berkendara dari pasar Beringharjo di jalan Malioboro.
Mie Lethek Mbah Mendes menawarkan menu yang menarik terutama bagi warga perkotaan yang biasa memakan mie berbahan gandum, karena di Mie Lethek mie yang disajikan terbuat dari singkong yang telah kering dan ditumbuk, atau dikenal sebagai tepung tapioka.
“ Mie lethek berbahan tapioka, makanya warnanya kusam” kata pemilik Mie Lethek Mbah Mendes, Amadeus Hadi, beliau juga merupakan keturunan ketiga dalam keluarga penjaja Mie Lethek ini. Amadeus juga menerangkan bahwa mie tapioka mereka dibuat tanpa menggunakan pewarna sehingga berbeda dengan mie seperti soun yang berwarna putih.
Mie lethek tapioka juga dibuat tanpa pengawet, namun jika disimpan dengan baik di tempat yang kering maka mie ini bisa bertahan selama 3 sampai 12 bulan.
Keistimewaannya bertambah karena di warung Mie Lethek Mbah Mendes, mie lethek dimasak tanpa menggunakan penyedap rasa atau micin, sehingga rasanya asli, gurih dan sedikit kering,untuk memberi rasa maka mie lethek dihidangkan bersama acar timun yang segar dan cabe hijau segar yang pedasnya pas.
Rochmat Tri dari Magelang menyebut Mie Lethek mengingatkannya pada mie khas di kampungnya dulu, “ mienya enak ” serunya. Mie tapioka tanpa zat pewarna, tanpa bahan pengawet, dan disajikan tanpa micin, dengan begitu Mie Lethek Mbah Mendes menawarkan makanan yang sehat bagi anda nikmati malam hari menjelang beristirahat.
Tertarik mencoba? Ke Yogya saja!
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
