Melawat Ke Gorontalo, Negeri 1001 Nasi Kuning

Melawat Ke Gorontalo, Negeri 1001 Nasi Kuning - GenPI.co
Nasi Kuning di Gorontalo.

Nasi kuning di Gorontalo memang selalu mengisi ruang publik untuk disantap kapan saja, juga ruang batin masyarakatnya.  Kepercayaan yang sudah lama juga mensyaratkan kehadiran nasi kuning pada acara adat dan keagamaan tertentu.

“Bahkan ada kepercayaan dilarang membawa nasi kuning di tempat tertentu, itu sama saja mengundang makan kekuatan gaib penghuni lokasi tersebut,” kata Maryam, warga Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Hubungan nasi kuning dengan kehidupan sehari-hari memang menjadikan makanan ini selalu tersedia, inilah yang menggerakkan rodak ekonomi masyarakat Gorontalo, dari ujung desa hingga ke hotel berbintang di pusat kota.

“Kalau di desa atau kantin sekolah sebungkus nasi kuning yang dibungkus daun pisang hanya Rp3000, dengan lauk sederhana, namun ini sudah mengenyangkan siswa sekolah. Ini jajanan yang murah bagi siapa saja,” papar Maryam.

Nasi kuning yang lazim dijual biasanya menyajikan taburan abon cakalang, bihun, kerupuk dan tentu sambal yang menggoda. Rasa gurih nasi dipadu sensasi gurih cita rasa abon cakalang membuat penikmat makanan menemukan hal berbeda. Bihun putih yang dipadu dengan kerupuk menambah rasa dan tekstur makanan khas ini.

“Telur rebus selalu disandingkan dengan nasi kuning, ini akan melengkapi kandungan protein dalam kuliner ini,” kata Maryam.

Baca juga: Air Terjun Lombongo, Destinasi Wisata Alam di Gorontalo

Untuk yang menyukai cita rasa lain, Gorontalo memiliki nasi kuning yang disantap dengan kuah kaldu sapi. Sepiring nasi kuning disandingkan dengan semangkok kaldu sapi lengkap dengan potongan tulang  besar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya