GenPI.co 
Wai Bak Coffee pasti tidak asing bagi sebagian besar masyarakat Kota Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara. Nama Wai Bak sendiri di ambil dari nama salah satu situs sejarah peninggalan belanda di daerah tersebut, sebuah bak penampungan air yang jaraknya hanya berseberangan jalan café itu.
Ismir Gailea, pemilik café, mengungkapkan, nama Wai bak segaja dipakai agar pengunjung tahu mengenai situs sejarah itu. “Soalnya sebagian masyarakat Sanana belum tahu kalau Wai Bak itu situs sejarah yang wajib dirawat,” ujar Ismir kepada kontributor GenPI area Maluku Utara belum lama ini.
Ia menambahkan, di café ini, pengunjung bisa menikmati kopi sambil berbincang mengenai sejara Kota Sanana.
Café Wai Bak ini lokasinya sangat strategis. Sebab, bangunannya berdiri di tepi jalan raya menuju pusat perkantoran kabupaten kepulaun Sula. Tepatnya di Kampung Baru, Desa Wai Faara Kecamatan Sanana Utara.
Café ini bukan malam hari hingga jelang dini hari. Jam operasionalnya mulai pukul 20:00-01:00 WITA. Jadi buat kamu yang ingin menikmati suasana malam Kota Sanana, Café Wai Bak ini adalah spot yang tepat. Interiornya juga cukup instagramable. Pas dijadikan latar foto.
Fasilitasnya juga cukup mumpuni. Tempat nongkrong yang beroperasi sejak 28 Maret 2018 ini memiliki tempat parkir yang sangat luas. Toiletnya juga bersih. Sayangnya, café ini belum menyediakan jaringan wifi. Namun Ismir berjanji dalam waktu dekat, pengunjung sudah bisa mendapat akses internet gratis super cepat.
“Yang masih kurang hannyalah jaringan WIFI gratis karna ini adalah salah satu kebutuhan mendasar di era sekarang. Kalau masalah fasilitas pendukung lain saya rasa sudah lengkap, dan dalam waktu dekat sudah ada, saya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera memasang fasilitas tersebut,” tandasanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
