GenPI.co 
Dari Muara Enim wisata kereta bergerak menuju Lahat. Kabupaten ini merupakan daerah ketiga terbesar penghasil biji kopi Robusta di Indonesia. Tiba di Lahat sekitar jam 14:30 siang, traveler bisa langsung menuju ke Desa Wisata Pelancu, untuk berfoto dengan latar Bukit yang namanya dijadikan nama kereta yang ditumpangi, Bukit Serelo. Tempat ini juga populer dengan nama Bukit Jempol.
Malam hari di Lahat bisa dilalui dengan ngobrol mengenai megalit kuno berumur ratusan tahun, puluhan air terjun, dan kopi bersama penggiat wisata sejarah dari Panoramix of Lahat sambil menikmati Robusta Lahat dari desa Tunggul.
Hari baru bisa dimulai dengan menjelajahi beberapa situs megalit seperti di Tinggihari dilanjutkan dengan trip kopi ke kebun dan pabrik kopi dan ditutup dengan bermain air di Cughup Panjang. Setelah hari yang panjang dan seru, perjalanan kereta akan dilanjutkan pada malam hari, pada pukul 00:50 WIB dan akan tiba di kota terakhir pada pukul 03:30 WIB.
Lubuk Linggau ada kota terakhir yang dilalui kereta dan berada di ujung jalur Kereta Api Sumatera Selatan. Setelah sarapan pagi di sekitar Masjid As-Salam yang indah, perjalanan dilanjutkan ke Bukit Sulap yang berada di sebelah barat Kota Lubuk Linggau. Bukit ini berada dalam wilayah Kota Lubuk Linggau namun menjadi bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat. Bukit Sulap memiliki inclinator yang akan membawa traveler menaiki bukit yang curam sampai ke titik perhentian di dekat puncak. Dari sini traveler bisa melihat Kota Lubuk Linggau dibawah dan Kota Muara Beliti di kejauhan. Sebagai penutup, traveler bisa makan siang di Kampung Warna Warni Linggau yang berada di tepi Sungai Kelingi.
Jika masih ingin melanjutkan wisata kereta, traveler bisa menempuh jalur yang sama tapi kali ini dari Lubuk Linggau ke Palembang, atau bisa menggunakan Bandara Silampari untuk terbang ke Jakarta.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
