Dhaup Ageng, Keramahan & Kesederhanaan Budaya Monarki Pakualaman

Dhaup Ageng, Keramahan & Kesederhanaan Budaya Monarki Pakualaman - GenPI.co

Resepsi Dhaup Ageng yang digelar pada 5 dan 6 Januri 2019 tersebut menampilkan sajian budaya yang beragam. Mulai dari upacara adat, pertunjukkan seni tari dan musik gamelan, kuliner.  Bahkan pakaian-pakaian adat yang dikenakan oleh mempelai dan para tamu Dhaup Ageng menarik untuk diselami. Resepsi Dhaup Ageng ini bisa dikatakan sebagai melting pot yang menjadi sarana berkumpulnya sejumlah unsur budaya, yang dikemas dalam satu momen bersejaarah di kota pelajar tersebut.

Selepas bertugas di lingkungan Kadipaten Pakualaman, saya mendapat pelajaran bahwa menjadi bagian keluarga kerajaan atau keraton bukanlah hal yang semata berhubungan dengan kemewahan. Yang paling penting, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang penuh kesederhanaan yang mampu mempersatukan masyarakatnya. Bahkan setelah menikah, Mas Suryo dan Mbak Shita, panggilan bagi pasangan mempelai Dhaup Ageng tersebut, tidak tinggal di lingkungan Pura Pakualaman. Mereka memutuskan berbaur dengan masyakarat luas, agar bisa lebih dekat dan mengenal masyarakat Jogja yang kelak akan mereka pimpin bersama keluarga Kesultanan Yogyakarta.

Yasserina Rawie - Yogyakarta, 8 Januari 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya