‘Rambu Solo’, Ritual Kematian Penuh Sukacita di Toraja

‘Rambu Solo’, Ritual Kematian Penuh Sukacita di Toraja - GenPI.co
Ritual kematian Rambu Solo dan Rambu Tuka di Tanah Toraja.

Meskipun bertema kematian, namun tak ada duka yang terpancar. Sebaliknya, semua merasakan kebahagiaan mengantar jenazah ke peristirahatan terakhirnya.

Acara berlanjut ke ritual memindahkan peti jenazah yang sudah tersimpan puluhan tahun dan dihiasi pernak pernik cantik khas Toraja. Peti itu kemudian diarak keliling kampung dengan nuansa kain berwarna merah.

Sementara itu ada ritual  pemotongan hewan kurban berupa kerbau-kerbau pilihan dengan harga fantastis pemberian keluarga yang melayat. Jumlah hewan yang dikurbankan menandakan strata orang yang meninggal. Sementara itu tari-tarian dan nyanyian memeriahkan suasana, dan para hadirin disuguhkan dengan kopi dan berbagai kue khas Toraja.

Masyarakat Toraja melihat Upacara Kematian tak melulu duka. Lebih dari itu, mereka menilai ritual tersebut adalah wujud pengabdian dan cinta kasih. Sepatutnya memberikan yang terbaik dengan hati tulus kepada orang yang sudah lebih dulu meninggalkan.

Ritual kematian di Toraja telah menjadi salah satu kekhasan Indonesia yang merupakan satu-satunya di dunia. Itu sebabnya,  momentum ini selalu dibanjiri wisatawan, lokal maupun mancanegara. Mereka tak mau melewatkan atraksi-atraksi yang tersaji di dalamnya. Toraja pun menjadi primadona wisata budaya indonesia bagian timur, khususnya pulau Sulawesi.

Jika ingin menyaksikan ritual upacara kematian secara lengkap, pastikan mengunjungi Toraja pada bulan Desember hingga Januari. Pastikan juga memilih pemandu yang sudah mengenal dengan baik ritual ada di Toraja. Dengan begitu, pengunjung bisa mendapatkan informasi lengkap tentang semua informasi budaya Tanah Toraja.

Dan orang Toraja pun menantang kita untuk segera berwisata ke Toraja  lewat jargon andalan mereka, ‘Jangan mati sebelum datang ke Toraja’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya