
Dari dermaga sepanjang 100 meter kita bisa melihat dari dekat ragam biota laut. Dari sini pula kita memberi makan ikan-ikan tersebut. Pada malam hari, di ujung dermaga ini menjadi spot indah menikmati dinner bersama keluarga atau teman-teman.
Yang tak kalah menarik juga, kita bisa melihat dari dekat bagaimana nelayan memancing gurita hampir setiap hari. Jika ingin mencoba masakan gurita silakan saja pesan, karena sudah tersedia di Resto Mutiara Carita.
Pada malam hari juga nampak bagan-bagan bambu yang setiap malam menangkap cumi, ikan teri dan ikan-ikan lainnya. Hal ini menkamukan bahwa laut sekitar Carita kaya akan pelbagai jenis ikan lautnya.
Ya, meski dikelola secara profesional oleh perusahaan akomodasi wisata, namun warga sekitar dan nelayan tetap diberikan akses untuk tetap berinteraksi dengan alam mereka.
"Kami juga menyediakan lahan bagi warga sekitar untuk menjajakan hasil olahan tangkapan laut di sini. Hasil transaksinya sepenuhnya milik warga atau nelayan. Kami sama sekali tidak mengambil keuntungan," papar Bambang.
Tak hanya menawarkan wisata tirta, Mutiara Carita Cottages juga menghadirkan destinasi wisata sejarah berbalut religi. Ada petilasan Ki Daud di ujung dekat dermaga. Biasanya, banyak warga datang untuk mandi tepat di petilasan Ki Daud.
Ada pemandian Ki Daud yang cukup terkenal dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit. Warga dari kota-kota besar pun berbondong-bondong datang ke sini. Bambang mengisahkan, pada zaman dahulu kala menurut legenda rakyat, Ki Daud dianggap sebagai sosok orang Sakti dan pekerjaan nya menjaga lampu lentera di ujung teluk Carita yang
Lokasi itu oleh penduduk dinamakan Tanjung Lentera. Setiap malam Ki Daud menghidupkan Lampu Lentera yang zaman itu masih pakai minyak tanah dan digantung di ujung teluk.. Beliau menjaga lampu tersebut jangan sampai padam. Lentera itu berfungsi sebagai mercusuar untuk kapal kapal yang lewat daerah ini..
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News