Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi

Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi - GenPI.co
Pementasan Sendratari Sekar Pembayun di Taman kaliurang, Sabtu (26/1)

Ada yang baru di destinasi wisata Taman Kaliurang. Pengelolanya, PT Anindya Mitra Internasional (AMI), membuat atraksi budaya dengan memadukan upaya pelestarian lingkungan. Atraksi budaya berupa sendratari. Upaya pelestarian lingkungan dengan menanam bibit pohon.

Ingin menikmati atraksi berkonsep interactive moving performance ini? Datanglah setiap Sabtu Legi. Karena sendratari Sekar Pembayun ini memang digelar 35 hari sekali. Digelar di taman terbuka dengan panggung berpindah, bergeser mengikuti penari. Di tengah performance, penonton bisa berinteraksi. Ikut menyanyi dan menari.

Sendratari ini mengangkat cerita epik Babad Tanah Mataram yang eksotis. Mengisahkan kisah cinta Sekar Pembayun dengan Ki Ageng Mangir yang dramatis. Dalam cakupan lakon besar : Arum Bhumi; The Series. Digelar di tempat yang memiliki nuansa mistis.

Sendratari Arum Bhumi, Digelar Siang Hari Setiap Sabtu Legi

Pentas dibuka dengan sekelompok anak perempuan mengenakan kemben yang bermain dolanan. Ada yang bermain Cublak-cublak Suweng, engkleng hingga Jamuran. Tembang Ilir-Ilir pun mereka lantunkan. Mereka tampil di lapangan rumput di taman. Bukan di panggung depan penonton melainkan di sisi kiri penonton. Penonton dibawa ke masa lalu di sebuah sudut Kotagede, pusat Kerajaan Mataram abad ke-15.

Di antara anak-anak perempuan yang riang gembira bermain itu ada seorang putri raja. Putri dari seorang Panembahan Senopati. Pembayun namanya. Perempuan yang kemudian tumbuh menjadi putri cantik berkarakter, Sekar Pembayun. Perempuan tangguh berprinsip teguh, yang memiliki peran penting dalam sejarah kekayaan Bhumi Mataram.

Sekar Pembayun adalah lakon pementasan di ruang terbuka, edisi perdana, Sabtu Legi, (26/1) lalu.  PT AMI, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola tempat rekreasi Taman Kaliurang dan Telogo Putri di Lereng Merapi ingin menghidupkan kisah klasik ini.

“Cerita epik tentang Babad Tanah Mataram tak bisa dipisahkan dari cerita cinta yang dramatis ini. Perjuangan Pembayun untuk memperluas wilayah kerajaan Mataram yang saat itu dipimpin oleh ayahandanya Panembahan Senopati, telah dilakukan dengan tekad yang kuat dan sepenuh hati. Sekar Pembayun layak disebut Srikandi Mataram,” jelas Direktur Utama PT AMI Dyah Puspitasari mengenai sendratari ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya