Indahnya 3 Benteng Kapur Di atas Bukit Dembe

Indahnya 3 Benteng Kapur Di atas Bukit Dembe - GenPI.co
Benteng Otanaha yang selalu ramai dengan pengunjung, terutama pada akhir pekan.

Uniknya, banyak yang menduga benteng ini memiliki gaya arsitektur Portugis, sehingga dikait-kaitkan dengan keberadaan bangsa barat ini di Gorontalo. Namun secara formal Kerajaan Portugis tidak mencatat adanya pembangunan benteng ini.

“Kemungkinan besar dibangun oleh penguasa lokal yang menggunakan jasa arsitektur dari insinyur Portugis pada masanya,” ujar RH Uno, tokoh masyarakat Gorontalo.

Kepercayaan masyarakat setempat menyatakan jika tiga benteng ini berdiri sekitar abad XV yang dibangun oleh Naha. Sehingga dinamakan Otanaha yang berarti benteng Naha. Naha memiliki saudara kandung yang bernama Ndoba dan Tiliaya.

Ndoba dan Tiliaya ini dikenal sebagai pemimpin yang berperang melawan bangsa Portugis. Mereka bertempur dengan bantuan empat orang panglima laut, Apitalao Lakoro, Apitalao Lagona, Apitalao Lakadjo, dan Apitalao Djailani.

Dalam menghadapi peperangan ini Naha bersama rakyatnya membangun benteng di pinggir Danau Limboto. Benteng utama ini diberi nama Otanaha, sementara benteng satunya diberi nama Otahiya sesuai nama sang istri, Ohihiya. Dan nama anak pasangan ini yang bernama Pahu diabadikan menjadi nama benteng di sisi belakang, Ulupahu.

Cerita dari mulut ke mulut ini menjadi satu-satunya referensi yang bisa diwarisi hingga kini. Belum ana literatur yang mengungkap benteng ini secara khusus, apalagi budaya Gorontalo tidak mengenal aksara semua diwariskan melalui tutur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya