Hanya Bermodalkan Tombak, Para Nelayan ini Memburu Paus

Hanya Bermodalkan Tombak, Para Nelayan ini Memburu Paus - GenPI.co
Leva Nuang, tradisi memburu Paus masyarakat Lamalera, Lembata. (Foto: wisata.nttprov.go.id)

‘’Oh, di Lamalera, orang berdansa dengan lautan.” Itu adalah potongan lagu musisi Ivan Nestorman yang mengagumi kearifan lokal di Lamalera,  Lembata, Nusa Tenggara Timur. Lirik itu tak berlebihan. Orang Lamalera adalah nelayan-nelayan paling tangguh. Buruannya di laut tak main-main; Paus!

Kamu dijamin semakin berdecak kagum saat mengetahui apa yang mereka pakai untuk menangkap mamalia raksasa itu. Tak ada kapal motor mesin rangkap, hanya ada sampan kecil yang disebut peledang, dan para Lamafa dengan  tombak-tombak tajam yang siap dihunuskan.

Tradisi menangkap ikan paus oleh nelayan Lamalera di Lembata dimulai sejak abad ke-6 masehi, atau sekitar 1400 tahun yang lalu. Perburuan ini terjadi secara berkala setiap tahun dan dimulai dengan ritual adat, karena kedatangan paus ke lepas pantai Lamalera dianggap sebagai kiriman dari leluhur. Nama ritual ini adalah Leva Nuang dan hanya boleh dilakukan secara tradisional.

Leva Nuang sendiri  dimulai pada tanggal 29 April yang ditandai dengan  pelaksanaan ‘Tobu Neme Vate’ yakni ritual antara nelayan dengan tuan tanah di Batu Paus. Lalu pada tanggal 1 Mei, dilangsungkan Misa pembukaan Leva (melaut). Setelah itu, musim berburu Paus dimulai daei tanggal 2 Mei sampai 31 Oktober.

Masing-masing  suku memiliki perahu (peledang) masing-masing. Sementara setiap pria dewasa dari masing-masing keluarga disertakan dalam perburuan dan mendapatkan pembagian hasil yang merata.

Hasil dari Leva Nuang dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari para nelayan Lamalera. Daging ikan paus dijadikan alat barter dengan kampung lain misalnya dengan jagung dan ubi. Sebagian lainnya dijual untuk membiayai anak sekolah. Lalu Minyak ikan paus dijadikan minyak urut oleh warga sekitar.

Kebudayaan agung ini akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2018 lalu.

Traveler yang ingin menyaksikan sendiri keseruan Leva Nuang bisa mencapai Bandara Wonopito di Lembata dari Kupang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya