
Satu kilometer ke selatan Makam Keluarga Raden Nangling adalah Masjid Agung Palembang. Disinilah lokasi pasukan Belanda memprovokasi pasukan TRI dan Laskar. Daerah di sekitar Masjid Agung sempat dikuasai oleh Belanda yang muncul dari Benteng Kuto Besak, namun bisa dikuasai kembali oleh TRI dan Laskar.
Benteng Kuto Besak
Benteng batu satu-satunya di nusantara yang dibangun oleh raja asli nusantara ini menjadi markas utama pasukan Belanda. Selama perang 5 hari 5 malam Belanda terkepung di dalam benteng ini walau telah beberapa kali berusaha keluar dengan menggunakan kendaraan lapis baja.
Benteng ini terletak di seberang jalan dari Masjid Agung Palembang.
Rumah Sakit Charitas
Merupakan rumah sakit yang diduduki oleh Belanda untuk menjadi markas pasukan mereka. Letaknya yang berada di atas bukit di ujung utara kota Palembang memberikan pasukan Belanda posisi pandang yang sangat bagus. Rumah sakit ini menjadi markas para penembak jitu yang mengincar pasukan TRI dan anggota laskar.
Lettu A Rivai adalah salah satu korbannya, korban lainnya adalah seorang perwira muda ajudan Komandan Divisi II Subkoss Letnan Kolonel Bambang Utoyo yang tertembak di daerah Tengkuruk, 1,6 kilometer dari rumah sakit Charitas.
Pada hari keempat, Belanda di rumah sakit Charitas terkepung oleh TRI dan akhirnya mengibarkan bendera putih tanda menyerah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News