Pesona Danau Limboto Di Tambatan Perahu Hutadaa

Pesona Danau Limboto Di Tambatan Perahu Hutadaa - GenPI.co
Para nelayan bertemu pedagang di depan dermaga Hutadaa.

"Danau Limboto adalah muara sari 23 sungai, airnya bergantung pada pasokan sungai, makanya beda permukaan saat pasang dan surutnya sangat tinggi," kata Kasim, warga Hutadaa.

Ada 2 momen paling indah saat berada di sini, pagi dan sore. Pagi sebelum matahari meninggi, embun dan kesegaran menjadi menu utama, ditambah beragam burung liar mencari makan di semak dan bentangan danau.

Burung-burung air seperti tikusan alis putih, mandar zebra, mandar batu, mandar besar, ragam kuntul, cangak merah, elang bondol, elang paria, ragam bondol, karak basi.

Keriuhan pagi para burung ini disibukkan mencari makan, pemandangan indah yang sulit dilupakan. Sementara pada sore, senja adalah momen terindah, warna jingga kemerahan dengan pemandangan para nelayan yang merapat ke dermaga, siluetnya indah.

"Dermaga Hutadaa selalu menarik, kapanpun, hingga kayu-kayunya lapuk pun tetap saja dikunjungi wisatawan," kata Ajeng Mawaddah, salah satu kaum muda yang sering ke sini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya