GenPI.co 
GenPI.co - Pohon dengan batang berwarna unik. Bukan satu warna saja, melainkan kombinasi beragam warna layaknya pelangi. Pohon bernama latin Eucalyptus deglupta itu bisa traveler lihat di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah
Tak hanya menjadi tempat tumbuh pohon euclyptus Lore Lindu juga rumah bagi banyak hewan yang hanya dapat dilihat di Sulawesi. Ada Tikus Sulawesi (Taeromys celebensis). Ada pula Luwak Sulawesi (Macrogalida musschenbroeki). Tak ketinggalan maskot pulau Sulawesi Burung Maleo (Macrocephalon maleo).
Burung Maleo adalah hewan yang hanya dapat ditemukan di Pulau Sulawesi. Sayangnya, burung endemik dengan ukuran telur jumbo ini semakin turun populasinya. Di pulau sulawesi pun hanya di beberapa tempat saja yang menjadi rumah burung Maleo. Salah satumya adalah Lore Lindu.
Di Taman Nasional Lore Lindu, Burung Maleo ditangkar. Penangkaran ini berupa kawasan dengan mata air hangat. Telur-telur Maleo ditanam dalam lubang di sekitarnya agar dapat berkembang baik. Dalam 65 sampai 95 hari telur tersebut menetas.
Burung Maleo. (Foto: Allabout birds.com)
Setiap bulan, ada 10 sampai 15 ekor Maleo berumur dua bulan yang dilepaskan dari penangkaran ini. Kini Taman Nasional Lore Lindu diperkirakan dihuni oleh sekitar 900 ekor burung Maleo.
Selain bisa mengunjungi penangkaran Maleo, di dalam taman nasional Lore Lindu traveler juga bisa berperahu mengelilingi danau Lindu sambil mengamati burung. Atau, bias juga berangkat ke Lembah Besoa dan Lembah Saluki untuk melihat megalit.
Taman Nasional Lore Lindu memiliki luas 215.733,7 hektar dan berada di ketinggian yang bervariasi mulai dari 200 sampai 2.610 meter dari permukaan laut. Pada tahun 1978 Lore Lindu menjadi Cagar Biosfer UNESCO.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
