Sambangi BCW 2019, Jangan Lupa Memburu Cual

Sambangi BCW 2019, Jangan Lupa Memburu Cual - GenPI.co
Museum & Galeri Kaun Cual Ishadi.

GenPI.co - Bangka Culture Wave (BCW) 2019 sudah resmi dibuka. Buat para pemburu souvenir, inilah saat yang tepat untuk mendapatkan kain tenun khas Bangka. Namanya Cual.

Pehelatan  BCW menjadi momen mengangkat Cual. Kain tersebut memiliki prinsip ‘celupan benang pada proses awal’. Pada awal perkembangannya di tahun 1700-an, Cual terkenal sebagai Limar Muntok, sebuah istilah untuk menyebut tenunan khas Bangka.

Baca juga: Di Pembukaan BCW 2019, Peserta Mancanegara Sajikan Tari Tukik 

Sambangi BCW 2019, Jangan Lupa Memburu CualProduk-produk turunan tenun cual.Salah satu tempat memburu Cual adalah Museum & Galeri Kaun Cual Ishadi. Beragam Cual bisa ditemukan di sini. Dari yang harganya Rp20 juta perlembar hingga yang ramah di kantong.

Ishadi Isnawaty Hadi, pemilik galeri mengatakan, pihaknya  terus melestarikan Cual beserta motif-motif khasnya. “Kami memiliki banyak koleksi Cual dan mengembangkannya melalui industri. Sebab, Cual harus terus lestari dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Ada banyak filosofi yang terkandung dari Cual,” ungkap Isnawaty, Selasa (2/4).

Ragam Motif

Cual adalah karya tak ternilai. Beberapa motif bahkan menggunakan benang sutera plus benang emas 18 karat. Konsep ini selalu ditemui pada motif Burung Hong, Naga Bertarung, Kembang Gajah, hingga Bunga China.

Burung Hong menjadi mitologi Tiongkok. Sebuah metafora melalui sifat utama manusia. Kepala menjadi simbol kebajikan, lalu sayap diterjemahkan sebagai tanggung jawab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya