GenPI.co 
GenPI.co - Kota Rebah, salah satu tempat bersejarah Kerajaan Melayu ada di Hulu Riau,Tanjungpinang. Kini tampak tak lagi terawat. Lokasi yang pernah menjadi saksi kejayaan dan pusat pemerintahan ini sepi tanpa pengunjung. Letaknya di Benteng Kota Tinggi, atau lebih dikenal Bukit Galang, Batu 8 Atas, Kecamatan Tanjungpinang Timur.
Halaman Kota Rebah juga kotor dan banyak tumbuhan liar. Padahal di sekitar halaman Kota Rebah terdapat kuburan raja-raja. Sisa-sisa reruntuhan gedung pun masih ada. Saat menelusuri jalan setapak tak jauh dari dermaga, terdapat bangunan yang masih berdiri. Namun hanya tinggal dinding sebelah kiri dengan dua jendela dan dinding bagian belakang.
Susunan batu-bata yang tinggal sejarah itu ditutupi lumut dan ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan kecil dan pohon-pohon besar. Untuk menahan dinding agar tidak roboh, dipasanglah tiang besi pada sisi kiri dan kanan dinding sebelah kiri. Pada dinding belangkang diberikan penyokong berupa beton.
Baca juga: Cagar Budaya Istana Kota Lama Tanjungpinang Terbengkalai
Hal ini disayangkan Amalina, salah seorang mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang mampir melihat-lihat disana beberapa waktu lalu. "Kok dibiarkan gini ya. Sayang banget kalo tidak dibenah," tungkasnya.
Menurut sejarah, dulunya pada abad ke 18 Masehi menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Johor, Riau-Lingga. Situs ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang.
Ketua Genpi Tanjungpinang, Raja Fahrul mengatakan kawasan Hulu Riau sebagai tempat istana Kota Lama mulai dibuka pada tahun 1673 oleh Laksamana Tun Abduljamil atas perintah Sultan Abdulsyah III (Sultan Johor ke-8). Lokasi itu menjadi tempat untuk mengendalikan strategi pemerintahan.
Disebut sebagai Kota Rebah karena sisa bangunan kompleks istana itu roboh ke tanah, seperti berbaring. Itu terjadi secara alami kerena dimakan usia dan lama ditinggalkan tanpa diurus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
