Mengintip Kisah Di Balik Perumahan Pertamina Plaju Bernuansa Indi

Mengintip Kisah Di Balik Perumahan Pertamina Plaju Bernuansa Indi - GenPI.co
Salah satu rumah di Perumahan Pertamina Plaju bergaya arsitektur Indies (Foto: GenPI.co/ Robby Sunata)

Pasukan TRI yang dipimpin oleh Letnan Satu Abdullah menyerang kilang Plaju yang dijaga ketat oleh Belanda. Abdullah memimpin penyerangan di pintu masuk kilang di daerah pintu besi dekat dengan gereja St. Paulus. Sayangnya serangan itu gagal dan Abdullah tewas bersama tujuh anggota pasukannya. Dia gugur akibat tembakan penembak jitu Belanda yang bersembunyi di bangunan tinggi di gereja.

Walau serangan itu gagal namun jasad Letnan Satu Abdullah berhasil diselamatkan dan dimakamkan di dekat Pasar Plaju. Jalan yang berada di dekat makam itu dinamai sesuai namanya ditambahi dengan pangkat yang diberikan setelah wafatnya atas keberaniannya di medan perang. Jalan Kapten Abdullah.

Sementara di dekat lokasi tewasnya didirikan sebuah tugu peringatan bagi Kapten Abdullah dan tujuh anggotanya yang tewas hari itu.

Mengintip Kisah Di Balik Perumahan Pertamina Plaju Bernuansa Indi

Tugu peringatan gugurnya Kapten Abdullah beserta 7 anak buahnya saat menyerang Belanda yang menduduki kilang minyak Plaju (Sumber foto: GenPI.co/ Robby Sunata)



Kini tugu itu berdiri dibawah naungan pepohonan tua dan besar yang rindang di dalam perumahan milik PT. Pertamina. Sebagian rumah disini dibangun pada masa awal abad ke-20. Puluhan bangunan dengan langit-langit tinggi dan atap besar berjabat di sekitar tugu Kapten Abdullah. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya